Jumat, 05 Februari 2010

Didin dan tidak ada temannya (oleh Pakle aka Febri)

Perkenalkan, namanya didin. didin adalah anak yang sangat rajin, oleh karena itu ibu saya memasukan saya ke sekolah, tapi pihak sekolah sangat senang karena hari ini adalah hari guru. Didin sangat suka bermain ping pong, biasanya didin main 4 kali dalam setahun, itu pun kalau dipaksa oleh preman desa sebrang. Tapi didin punya cita cita yang sangat tinggi, dia tidak ingin orang lain tahu tentang cita citanya itu, maka didin pun tidak jadi apa apa.

Didin pernah diajak pergi ke singapura, tapi tidak jadi. Ayah didin adalah seorang bapak dari seorang anak. ayahnya sering terlihat di tv, tapi sayangnya tv yang dimatikan. Sedangkan ibunya adalah seorang wanita yang pantang menyerah, hingga suatu saat dia mempunyai anak yaitu didin, lalu stress.

Keluarga didin hidup cukup harmonis di sebuah rumah yang sangat jauh dari bising kota, karena bising kota juga tidak pernah mau menghampiri rumah didin. Ada sesuatu yang mengganjal di hati didin, ternyata itu sepatu yang hilang pada saat dia berumur 2 tahun. Didin tidak pernah mengeluh, karena daripada mengeluh lebih baik mengguah.

Didin pernah mencoba bernyanyi, dia menyanyikan lagu the beatles, lalu berhenti di intro. Orang orang sangat suka pada didin, tapi elvi tidak pernah suka pada didin, karena elvi lebih suka esih. Tapi didin tak mengapa, didin senang karena menang taruhan bola. Dia menang dua juta rupiah, dan uang itu langsung dihabiskan untuk beli kopiko

2 komentar: